Belajar Mikrotik : Dasar Firewall Mikrotik - Pada artikel kali ini Tutorial Mikrotik Indonesia akan membahas tentang dasar fitur Firewall pada Router Mikrotik. Sebelumnya mari kita pelajari dulu apa itu Firewall.
Apa itu Firewall?
Firewall adalah perangkat yang berfungsi untuk memeriksa dan menentukan
paket data yang dapat keluar atau masuk dari sebuah jaringan. Dengan
kemampuan tersebut maka firewall berperan dalam melindungi jaringan dari
serangan yang berasal dari jaringan luar (outside network). Firewall
mengimplementasikan packet filtering dan dengan demikian menyediakan
fungsi keamanan yang digunakan untuk mengelola aliran data ke, dari dan
melalui router. Sebagai contoh, firewall difungsikan untuk melindungi
jaringan lokal (LAN) dari kemungkinan serangan yang datang dari
Internet. Selain untuk melindungi jaringan, firewall juga difungsikan
untuk melindungi komputer user atau host (host firewall).
Firewall digunakan sebagai sarana untuk mencegah atau meminimalkan
risiko keamanan yang melekat dalam menghubungkan ke jaringan lain.
Firewall jika dikonfigurasi dengan benar akan memainkan peran penting
dalam penyebaran jaringan yang efisien dan infrastrure yang aman .
MikroTik RouterOS memiliki implementasi firewall yang sangat kuat dengan
fitur termasuk:
- stateful packet inspection
- Layer-7 protocol detection
- peer-to-peer protocols filtering
- traffic classification by:
- source MAC address
- IP addresses (network or list) and address types (broadcast, local, multicast, unicast)
- port or port range
- IP protocols
- protocol options (ICMP type and code fields, TCP flags, IP options and MSS)
- interface the packet arrived from or left through
- internal flow and connection marks
- DSCP byte
- packet content
- rate at which packets arrive and sequence numbers
- packet size
- packet arrival time
- dll
Anda dapat mengakses Firewall Mikrotik via Winbox melalui menu IP --> Firewall
Firewall beroperasi dengan menggunakan aturan firewall. Setiap aturan
terdiri dari dua bagian - matcher yang sesuai arus lalu lintas terhadap
kondisi yang diberikan dan tindakan yang mendefinisikan apa yang harus
dilakukan dengan paket yang cocok.
Aturan firewall filtering dikelompokkan bersama dalam chain. Hal ini
memungkinkan paket yang akan dicocokkan terhadap satu kriteria umum
dalam satu chain, dan kemudian melewati untuk pengolahan terhadap
beberapa kriteria umum lainnya untuk chain yang lain.
Misalnya paket harus cocok dengan alamat IP:port. Tentu saja, itu bisa
dicapai dengan menambahkan beberapa rules dengan alamat IP:port yang
sesuai menggunakan chain forward, tetapi cara yang lebih baik bisa
menambahkan satu rule yang cocok dengan lalu lintas dari alamat IP
tertentu, misalnya: filter firewall / ip add src-address = 1.1.1.2/32
jump-target = "mychain".
Ada tiga chain yang telah ditetapkan pada RouterOS Mikrotik :
- Input - digunakan untuk memproses paket memasuki router melalui salah satu interface dengan alamat IP tujuan yang merupakan salah satu alamat router. Chain input berguna untuk membatasi akses konfigurasi terhadap Router Mikrotik.
- Forward - digunakan untuk proses paket data yang melewati router.
- Output - digunakan untuk proses paket data yang berasal dari router dan meninggalkan melalui salah satu interface.
Ketika memproses chain, rule yang diambil dari chain dalam daftar urutan
akan dieksekusi dari atas ke bawah. Jika paket cocok dengan kriteria
aturan tersebut, maka tindakan tertentu dilakukan di atasnya, dan tidak
ada lagi aturan yang diproses dalam chain. Jika paket tidak cocok dengan
salah satu rule dalam chain, maka paket itu akan diterima.
Connection State (Status paket data yang melalui router)
- Invalid : paket tidak dimiliki oleh koneksi apapun, tidak berguna.
- New : paket yang merupakan pembuka sebuah koneksi/paket pertama dari sebuah koneksi.
- Established : merupakan paket kelanjutan dari paket dengan status new.
- Related : paket pembuka sebuah koneksi baru, tetapi masih berhubungan denga koneksi sebelumnya.
Action Filter Firewall RouterOS Mikrotik
Pada konfigurasi firewall mikrotik ada beberapa pilihan Action, diantaranya :
- Accept : paket diterima dan tidak melanjutkan membaca baris berikutnya
- Drop : menolak paket secara diam-diam (tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP)
- Reject : menolak paket dan mengirimkan pesan penolakan ICMP
- Jump : melompat ke chain lain yang ditentukan oleh nilai parameter jump-target
- Tarpit : menolak, tetapi tetap menjaga TCP connection yang masuk (membalas dengan SYN/ACK untuk paket TCP SYN yang masuk)
- Passthrough : mengabaikan rule ini dan menuju ke rule selanjutnya
- log : menambahkan informasi paket data ke log
Contoh Pengunaan Firewall pada Router Mikrotik
Katakanlah jaringan pribadi kita adalah 192.168.0.0/24 dan publik (WAN)
interface ether1. Kita akan mengatur firewall untuk memungkinkan koneksi
ke router itu sendiri hanya dari jaringan lokal kita dan drop sisanya.
Juga kita akan memungkinkan protokol ICMP pada interface apapun sehingga
siapa pun dapat ping router kita dari internet. Berikut command nya :
/ip firewall filter add chain=input connection-state=invalid action=drop \ comment="Drop Invalid connections" add chain=input connection-state=established action=accept \ comment="Allow Established connections" add chain=input protocol=icmp action=accept \ comment="Allow ICMP" add chain=input src-address=192.168.0.0/24 action=accept \ in-interface=!ether1 add chain=input action=drop comment="Drop semuanya"
Cukup sekian dulu belajar mikrotik tentang Dasar Firewall Mikrotik.
Untuk penjelasan firewall mikrotik yang lebih mendalam akan dibahas
pada artikel selanjutnya. Terima kasih, semoga artikel ini bermanfaat :)
Posted by 15.56 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar